Rabu, 26 Desember 2007

Mathemagics Cara Jenius Belajar Matematika

Pak Sentot, hingga umur 30 tahun tidak pernah membeli sesuatu dengan uang pas. Setiap kali membeli beliau selalu memberi uang lebih besar dari jumlah pembeliannya dan tidak pernah menghitung uang kembeliannya. Jadi begitu beliau menerima uang kembalian, dia langsung memasukkannya ke dalam saku celana. Pak Sentot melakukan hal ini karena merasa kesulitan untuk melakukan penghitungannya.

Adakah yang salah dengan Pak Sentot? Kesalahannya adalah pembentukan konsep diri di masa kecil yang keliru yang telah dialami oleh Pak Sentot. Konsep diri adalah kristalisasi pengalaman yang disaring melalui seperangkat nilai dan diperkuat oleh emosi dan pemikiran yang menyertai pengalaman tersebut.

Pengalaman seperti apakah yang dialami Pak Sentot? Di waktu SD, Pak Sentot pernah dipermalukan oleh guru matematika karena tidak bisa mengerjakan hitungan di papan tulis. Dia dihukum berdiri dengan satu kaki sambil kedua tangannya memegang telinga bersilangan. Tidak hanya itu, gurunya juga mengatakan kepada teman-temannya agar tidak meniru kebodohan si Sentot.

Sejak hari itu, matematika menjadi momoh menakutkan bagi Sentot kecil, bahkan menjadi trauma yang terbawa hingga beliau dewasa.

Masa kritis pembentukan konsep diri terjadi dalam lima tahun pertama anak duduk di bangku Sekolah Dasar (kelas 1 - 5 ). Pengalaman yang terjadi pada masa kritis itu, akan membawa pengaruh positif maupun negatif pada khidup anak selanjutnya hingga dewasa.

Pengajaran matematika, seringkali mengabaikan pentingnya memperhatikan masa kritis itu. Di masa lalu, pelajaran matematika menjadi momok menakutkan bagi anak-anak. Padahal sesungguhnya matematika dapat dijadikan sebagai alat untuk membentuk konsep diri yang positif.

Mathemagics menawarkan alternatif yang lain mengenai cara belajar matematika. Alternatif ini menjadikan belajar matematika menjadi menyenangkan.

Buku ini dikarang oleh Ariesandi Setyono. Beliau berpengalaman melakukan konseling dibidang pendidikan anak. Pendiri kursus matematika bernama Mathemagic.
Buku ini layak dibaca bagi orang tua yang mempunyai anak usia pra sekolah dan SD. Buku ini mudah dibaca karena penggunaan bahasa yang lugas, kecuali beberapa halaman terdapat terdapat istilah-istilah teknis khusus. Halaman yang tipis (108 halaman), memudahkan dibawa kemana-mana. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Web site www.mathe-magics.com. E mail: ariesandi@mathe-magics.com, ariesandi@anugrahpekerti.com

Tidak ada komentar: